Asap Ganja Terbukti Lebih Beracun
London, Jumat - Hentikan segera kebiasaan Anda menghisap tembakau atau pun ganja! Karena dua perilaku ini sama-sama merugikan kesehatan dan hanya mendekatkan Anda dengan kematian.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa asap tembakau mengandung racun yang bersifat karsinogenik. Hal sama juga berlaku pada ganja. Bahkan daun surga ini ternyata menimbulkan risiko lebih besar karena mengandung racun yang lebih berbahaya.
Seperti yang dimuat dalam New Scientist, penelitian yang dilakukan pemerintah Kanada telah membuktikan bahwa dalam ganja terkandung senyawa amonia 20 kali lebih banyak ketimbang tembakau. Amonia sendiri merupakan racun yang dapat menimbulkan kanker.
Tim asal Kanada itu juga menemukan bahwa pada ganja ditemukan kandungan hidrogen sianida dan nitrogen oksida lima kali lebih banyak, dua senyawa yang bisa merusak jantung dan paru-paru. Tembakau sendiri mengandung lebih banyak racun yang bisa menurunkan kesuburan. Dengan adanya temuan ini, peneliti mengharap para perokok atau pecandu ganja dapat segera menghentikan kebiasaan buruknya.
Dalam penelitian sebelumnya juga pernah terungkap bahwa merokok ganja membuat paru-paru lebih cepat rusak ketimbang tembakau. Apalagi jika ganja dihisap lebih dalam dan ditahan di paru-paru dalam waktu cukup lama.
Untuk membuktikan kadar racun pada ganja, para ahli kesehatan dari Kanada menggunakan sebuah mesin yang dapat menganalisa komposisi asap yang dihisap. Dari asap ganja, setidaknya 20 jenis senyawa kimia dianalisa.
Peneliti juga memperhitungkan asap sidestream atau yang berasal dari ujung rokok ganja yang terbakar. Asap inilah yang biasanya 85 persen terhirup oleh para perokok pasif.
Pada sebagian besar kasus, perbandingan asap sidestream secara luas mencerminkan asap yang terhisap. Namun begitu, dalam kasus polycyclic aromatic hydrocarbons, racun yang berhubungan dengan kesuburan, para peneliti menemukan konsentrasi yang lebih tinggi dalam asap tembakau.
Dari riset ini juga terungkap bahwa perbandingan kandungan beberapa jenis racun seperti kromium, nikel, arsenik dan selenium pada ganja dan tembakau tidak terlalu jauh berbeda.
"Konsumsi ganja dengan cara merokok adalah sebuah realitas dan kasusnya pada remaja cenderung meningkat. Penegasan kembali akan terdapatnya senyawa karsinoge serta kimia lainnya pada ganja merupakan informasi penting untuk kesehatan masyarakat," ungkap pimpinan riset David Moir, mengomentari temuan ini.