Virus Flu Baru Dapat Ulang Pandemi Flu Spanyol

Virus Flu Baru Dapat Ulang Pandemi Flu Spanyol


PARIS, MINGGU - Terdapat banyak jenis virus influenza, namun hanya sedikit jenis virus flu yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Strain virus flu H1 dan H3 merupakan virus flu yang paling dominan ditemui dan biasanya menyerang sel sistem pernapasan.

Sementara varian virus flu H5 biasanya ditemukan pada unggas liar maupun lokal. Namun virus jenis ini kerap kali dikenal sebagai virus yang berbahaya saat berjangkit di tubuh manusia karena sistem kekebalan tubuh manusia tidak mampu mengenali dan menangkal patogen tersebut.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, dari 348 kasus flu burung H5N1 dalam 5 tahun terakhir, 216 kasus atau lebih dari 60 persennya telah mengakibatkan kematian.

Yang sangat dikhawatirkan oleh para periset adalah timbulnya jenis baru strain virus flu H5 yang dengan mudah berjangkit dari unggas burung ke manusia. Apabila hal itu sampai terjadi dikhawatirkan pandemi "flu Spanyol" yang terjadi pada tahun 1918an silam dan menewaskan puluhan juta orang terulang.

Para periset telah lama mengetahui bawa strain virus flu yang berjangkit ke manusia tergantung pada kemampuan protein di permukaan virus atau hemagglutinin yang mengikat reseptor gula pada sistem pernapasan. Pada manusia, reseptor ini dikenal dengan sebutan alpha 2-6, sementara pada unggas burung, reseptor ini dikenal dengan sebutan alpha 2-3. Hasil riset yang dimuat jurnal kesehatan Inggris, Nature tersebut mengungkap rahasia ilmiah tentang cara virus flu menambatkan dirinya ke sel-sel di paru-paru manusia.

"Faktor dominan yang perlu dikhawatirkan adalah bentuk gula reseptor pada sel paru- paru manusia," ungkap Professor Ram Sasisekharan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang memimpin riset tersebut. Reseptor alpha 2-6 pada manusia mempunyai 2 bentuk, salah satu bentuk hampir menyerupai payung, dan bentuk lainnya menyerupai kerucut. Menurut para periset dalam studi ini, untuk berjangkit ke manusia, virus flu harus mengikat reseptor yang berbentuk payung.

Penemuan tersebut diharapkan dapat membantu ilmuwan secara cepat mengindetifikasi strain virus flu yang berpotensi menyerang sistem pernapasan manusia. (AFP/JIM)